Sagusablog

Komunitas Sagusablog, Ikatan Guru Indonesia, Belajar dan Berbagi Informasi.

Silabus Kelas V SD

Silabus kelas v berisikan muatan pelajaran IPA SD

Organ Gerak

Organ gerak hewan dan manusia pada tema 1 subtema 1 pembelajaran 1

Minggu, 11 Oktober 2020


Ayo Belajar Alat Pencernaan Manusia hingga Penyakitnya 

        Bagi siswa kelas V SD yang saat ini sedang mengikuti pembelajaran daring, bisa belajar dari berbagai materi. Selain dari guru, siswa juga dapat mencari referensi materi dari sumber yang kredibel. Salah satunya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yakni Rumah Belajar Kemendikbud. Jika sedang belajar Ilmu Pengetahuan Alam, maka berikut ini rangkuman mengenai alat pencernaan manusia untuk siswa kelas V SD dari konten Sumber Belajar Rumah Belajar Kemendikbud.

        Pencernaan manusia melalui 2 proses, yaitu:

a. Secara Mekanik : Proses mencerna makanan dengan mengunyah dan ditekan sampai menjadi seperti bubur.

b. Secara Kimiawi : Proses mencerna makanan dengan menggunakan enzim yang akan menghancurkan ikatan-ikatan senyawa kompleks yang ada dalam makanan tersebut. Enzim-enzim tersebut sangat dibutuhkan karena ketika masih dalam bentuk makanan utuh, senyawa di dalamnya masih dalam bentuk molekul kompleks, atau makromolekul yang terdiri dari lemak, karbohidrat, protein, dan asam nukleat.

Pencernaan manusia Tubuh manusia memiliki organ tubuh yang lengkap salah satunya adalah organ pencernaan. Organ pencernaan manusia terdiri dari: Mulut, Kerongkongan, Lambung, Usus halus, Usus besar dan Anus.
1. Mulut merupakan sistem pencernaan yang akan melakukan proses pencernaan paling awal. Di dalam mulut, ada gigi dan lidah yang akan menghancurkan makanan secara Mekanik. Di saat yang sama, enzim di dalam ludah kita yang dihasilkan oleh kelenjar ludah mulai memutus rangkaian-rangkain polimer di dalam makanan.. Setelah makanan yang dikunyah sudah cukup halus, muncul dorongan untuk menelan makanan tersebut. Proses menelan ini adalah tahapan kedua dari proses pencernaan, yaitu propulsi. Pada proses propulsi, makanan yang sudah hancur secara mekanik di mulut didorong lebih dalam di saluran pencernaan.
2. Kerongkongan, saat menelan makanan, secara tidak sadar akan dilakukan gerakan peristaltik yang dilakukan oleh otot-otot saluran pencernaan. Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak secara bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan berikutnya di saluran pencernaan. Pada gerakan peristaltik, otot-otot saluran pencernaan bergerak secara bergantian untuk mendorong makanan ke tujuan berikutnya di saluran pencernaan. Gerakan peristaltik ini sangat kuat dan mampu melawan gaya gravitasi.
3. Lambung, makanan yang sudah cukup hancur oleh proses pencernaan akan berubah menjadi semacam bubur yang disebut kim/chyme dan menuju lambung. Berbicara tentang lambung, kamu pasti sering mendengar yang namanya asam lambung. Makanan akan dicerna secara kimiawi jadi bentuk yang lebih sederhana. Tapi ternyata di lambung itu juga terjadi pencernaan secara mekanik, loh! Lambung adalah bagian paling elastis di seluruh saluran pencernaan dan mampu menampung 2 – 4 liter makanan. Proses pencernaan makanan tersebut tidak cuma ditampung dan menunggu asam lambung bekerja, tapi juga digiling dan dihancurkan oleh dinding lambung yang aktif bergerak. Dinding lambung terbuat dari struktur yang mirip dengan bagian saluran pencernaan lainnya ditambah dengan beberapa modifikasi yang hanya ditemukan di lambung. Mirip saluran pencernaan lainnya, dinding lambung terdiri dari empat lapisan utama yaitu lapisan mukosa, sub-mukosa, muskularis eksterna, dan serosa. Nah, di lambung lapisan muskularis itu lebih tebal. Ada lapisan otot halus tambahan yang bantu dinding lambung untuk secara aktif menggiling dan menghancurkan makanan yang masuk ke lambung.
4. Usus halus, walaupun sangat jago menghancurkan zat-zat makanan, lambung tidak bisa menyerap zat-zat tersebut. Disinilah peran usus halus yang siap untuk menyerap makanan-makanan tersebut agar siap dipakai di sel-sel tubuh. Usus halus terdiri atas:

a. Usus 12 Jari (Duodenum) Melakukan proses pencernaan secara kimiawi.

b. Usus Kosong (Jejenum) Usus tempat sebagian besar penyerapan zat-zat makanan terjadi.

c. Usus Absorpsi (Illeum) Usus tempat terjadinya penyerapan zat-zat khusus seperti vitamin. Di usus masih terjadi proses pencernaan lanjutan, baik secara mekanik lewat gerakan peristalsis maupun kimiawi dengan enzim-enzim yang ada di dalamnya. Pada proses pencernaan, usus mendapatkan bantuan dari hati, kantong empedu, dan pankreas.

5. Usus besar, terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan. Usus besar sendiri terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Kolon, Rektum, dan Anus. Ukurannya jauh lebih pendek dibandingkan dengan usus halus, yaitu sekitar 1.5 meter, tapi diameternya dua kali lebih besar. Ketika masuk ke usus besar, sebagian besar nutrien yang bisa diserap oleh tubuh sebenarnya sudah diserap oleh usus halus. Fungsi utama dari usus besar adalah menyerap sisa air yang ada di feses dan menyimpan feses tersebut sampai dia siap untuk keluar dari tubuh kita. Nah, selagi menunggu keluar, sebenarnya di usus besar juga tetap terjadi proses pencernaan. Tapi, di usus besar, pencernaan bukan dilakukan oleh enzim-enzim, tapi dilakukan oleh bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar.

6. Anus, makanan yang sudah selesai diproses pasti harus dibuang agar tidak menumpuk di dalam tubuh. Maka dari itu, anus menjadi organ terakhir untuk membantu pembuangan sisa makanan atau defekasi

Itulah proses pencernaan di tubuh kita. Ingat ya, pencernaan ini terjadi di saluran pencernaan kita yang terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

Adapun penyakit pada organ pencernaan:
1. Maag (radang lambung)
Penyakit ini ditandai dengan gelaja lambung terasa perih dan mual. Penyakit maag disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak makan pada saat lapar, lambung menjadi kosong. Akibatnya asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
2. Apendisitis (radang umbai cading)
Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kanan bawah dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum). Penyakit ini disebabkan adanya makanan yang masuk ke apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan di apendiks tersebut dapat mengakibatkan radang.
3. Disentri
Penyakit disentri disebabkan oleh bakteri. Alat pencernaan yang diserang yaitu usus. Penyakit ini ditandai dengan muntah-muntah dan buang air besar terus menerus. Disentri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan makan.
4. Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini disebabkan makanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu penyerapan air di usus besar. Jika kadar serat makanan berkurang, siswa makanan kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Contoh makanan berserat yaitu sayur-sayur dan buah-buahan. 

Cara merawat organ pencernaan
Cara mencegah: Makan makanan yang bergizi dan seimbang, Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan, Minum air putih dalam jumlah yang cukup, Makan secara teratur, Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi secara teratur, Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin, Mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, misalnya permen dan coklat, Mencuci tangan sebelum makan, Biasakan mengunyah makanan sampai halus agar mudah dicerna oleh lambung, Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, misalnya buah-buahan dan sayur-sayuran 

Sabtu, 25 Juli 2020

Penulisan Ijazah

Menerima Jasa Penulisan Ijazah
Penulisan ijazah tidak hanya membutuhkan kerapian tulisan tapi juga ketelitian. Tidak banyak orang memiliki keberanian untuk menulis ijazah setahun sekali. Karena sekali salah tulis 1 huruf bisa kacau. Hal demikianlah membuat saya berinisiatif untuk membantu dalam penulisan ijazah. Jika Anda berminat cukup dengan biaya Rp. 15.000,- per lembar. Khusus Daerah Bali. Bisa hubungi 085737150065 (WA)

BDR di Masa Pandemi Covid19

PANDEMI covid-19 telah menciptakan kebutuhan dan perlunya menjaga jarak dalam interaksi sosial (social distancing), karantina, dan isolasi sehingga setiap individu yang rentan tidak akan terkena virus. Upaya tersebut dilakukan salah satunya dengan tu­­juan agar sistem perawatan kesehatan tidak kewalahan aki­­bat meningkatnya jumlah pasien yang harus dilayani.

Masyarakat seyogianya me­­mahami manfaat dari meng­upayakan kurva landai (flattening the curve), sebuah pendekatan yang digunakan untuk menghambat dan/atau menghentikan lajunya penye­­baran covid-19. Model ini meng­­hen­daki agar setiap indivi­du da­pat melakukan tanggung jawab/bagiannya guna memperlambat penyebaran virus. Keinginan untuk mewujudkan flattening the curve menjadi sa­­lah satu alasan utama kebi­­jakan pemerintah untuk meminta siswa belajar dari rumah (BDR), sehingga kesempatan mereka untuk dapat berkumpul dalam bentuk kerumunan dapat dicegah, dan karena itu peluang penyebaran covid-19 bisa dihambat.

Keluhan masyarakat dalam keadaan normal, pembelajaran model BDR (belajar di rumah) dan BDS (belajar di sekolah) bisa relatif sa­­ma tujuan dan kualitasnya. Yang membedakan mungkin hanya sarana pendukung yang digunakan. Pada keadaan da­rurat, ketika masyarakat (termasuk siswa dan guru) masih dibayangi wabah mematikan covid-19, seharusnya desain dan proses pembelajaran yang diterapkan berbeda sebab belajar tidak lagi bisa dianggap sebagai business as usual. Walaupun demikian, kebijakan BDR yang diputuskan dengan tujuan untuk menghambat pe­­nyebaran virus dalam prak­­tiknya tetap harus mengacu pa­da kurikulum nasional yang digunakan. Kesiapan guru dan siswa dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran, khususnya pada jenjang pendidikan menengah, relatif baik dan terus mening­kat kualitasnya. Namun, muat­an pembelajaran daring masih perlu terus disempurnakan agar lebih interaktif sehingga memungkinkan siswa dapat lebih terlibat (engaged) dalam pro­ses pembelajaran. Daya du­kung teknologi juga perlu te­rus ditingkatkan kualitasnya, sebagaimana fasilitas yang digunakan perusahaan-per­­usahaan penyedia konten (content provider).
BDR online
Dalam kondisi darurat ini, kemasan muatan pembelajar­an BDR, seharusnya akan sarat dengan penguatan literasi dan karakter. Konten diajarkan, se­lain untuk mengembangkan pengetahuan siswa (rote learning), juga digunakan sebagai medium dalam menumbuhkan dan memperkuat kemampuan literasi dan karakter. Sebagai sebuah aktivitas pem­belajaran formal, penilai­an tetap harus dilakukan. Namun, penilaian BDR dilakukan bukan untuk menentukan stan­dar pencapaian (attainment level) atau kepentingan nilai (assigning grade) semata. Penilaian dalam BDR dilakukan mestinya dengan tujuan untuk membantu siswa agar dapat menemukan cara bela­jar yang lebih baik bagi diri­nya pada setiap subjek yang dipelajari/diajarkan. Penilaian semacam ini disebut dengan penilaian formatif, yakni skor/nilai hasil sebuah aktivitas pe­nilaian bukanlah standar pen­capaian ataupun tujuan pro­ses pembelajaran. Karena jika kita menggunakannya sebagai tujuan proses pembelajaran, nilai sesungguhnya yang merupakan ukuran dari status pembelajaran akan hilang dan justru mendistorsi proses pembelajaran yang diharapkan.

Jumat, 24 Juli 2020

Materi Kelas VI

Coba kamu perhatikan hewan-hewan yang ada di sekitar tempat tinggalmu! Tentunya ada berbagai jenis hewan, bukan? Ada cecak, anjing, kucing, ayam, ikan, burung, kambing, sapi, kadal, atau kuda. Perhatikan ciri fisik atau bagian-bagian tubuh, tingkah laku dan kebiasaan semua hewan-hewan itu! Berikut ini contoh materi Kelas VI tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya.

Bangun Datar

PENGERTIAN BANGUN DATAR
Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi. Bangun datar merupakan sebuah bidang datar yang dibatasi oleh garis lurus ataupun garis lengkung. Defenisi bangun datar yaitu: sebuah bangun yang rata yang memiliki dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak memiliki tinggi atau tebal.

JENIS-JENIS BANGUN DATAR
1. Persegi, yaitu bangun datar yang mempunyai 4 sisi, keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku.
2. Persegi Panjang, yaitu bangun datar yang berupa segiempat yang mempunyai 2 pasang sisi yang sejajar dan sama panjang serta keempat sudutnya siku-siku.
3. Segitiga, yaitu sebuah bangun datar yang dibatasi oleh 3 buah sisi dan mempunyai 3 buah titik sudut.
4. Jajar Genjang, yaitu bangun datar yang berupa segiempat mempunyai sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar, serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
5. Trapesium, yaitu bangun datar yang berupa segiempat, yang memiliki sepasang sisi yang sejajar.
6. Layang-layang, yaitu bangun datar yang berupa segiempat, yang mempunyai 2 pasang sisi yang berdekatan sama panjang dan kedua diagonal berpotongan tegak lurus.
7. Belah Ketupat, yaitu bangun datar yang berupa segiempat, keempat sisinya sama panjang dan kedua diagonalnya berpotongan tegak lurus.
8. Lingkaran, yaitu bangun datar yang terbentuk dari himpunan semua titik persekitaran yang mengelilingi suatu titik asal dengan jarak yang sama. jarak tersebut biasanya dinamakan r, atau radius, atau jari-jari.

Materi Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan IPA

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum, gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh. Makhluk hidup akan bergerak apabila ada rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Berikut ini adalah contoh materi Tema 1 Subtema 1 Pembelajaran 1 Muatan IPA Kelas V.

RPP Kelas V Tema 1

Untuk mempermudah dalam proses belajar mengajar di kelas, sebagai seorang guru tentunya harus menyiapkan administrasi kelas salah satunya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sering dikenal RPP. Berikut contoh RPP Kelas V Tema 1 SD Negeri 1 Sebatu. Perangkat ini bisa di downlaod DISINI